PUSAT MUSIK LITURGI YOGYAKARTA

Konferensi Musik Liturgi Inkulturasi Nasional 2025

Share on:

Musik liturgi inkulturasi adalah kekayaan gereja yang tidak dapat diabaikan. Gereja Indonesia terdiri dari beragam suku dan budaya yang unik. Keberagaman ini akan hidup jika dipelihara dan dijaga, sebagai kontribusi gereja dalam merawat “Bhinneka Tunggal Ika”. Setiap orang yang hidup di Nusantara merasa dan berpikir sesuai dengan budaya setempat. Musik liturgi yang sesuai dengan budaya lokal akan lebih merasuk ke dalam jiwa umat. Pusat Musik Liturgi (PML) telah konsisten menjaga dan merawat musik liturgi inkulturasi selama 54 tahun, sejak dirintis oleh Romo Karl-Edmund Prier SJ (alm.) dan Bapak Paul Widyawan (alm.) Mereka berdua berkeliling Indonesia, menggali dan meramu musik liturgi berdasarkan akar budaya setempat. Lagu-lagu inkulturasi dalam buku Madah Bakti adalah hasil refleksi bersama dengan penduduk setempat.

Hasilnya adalah lagu-lagu inkulturasi yang terdapat dalam buku Madah Bakti, yang menjadi pegangan umat dalam liturgi dan ibadat. Musik liturgi inkulturasi adalah kekayaan gereja yang sungguh mencerminkan keberagaman suku dan budaya Indonesia.

Setelah berpuluh tahun setia mewarnai liturgi dan ibadat di seluruh penjuru tanah air, musik liturgi inkulturasi perlu terus dijaga, dikembangkan, dan dijadikan sebagai musik gereja Nusantara, agar lebih menyatu dengan hati umat dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengajak para pengampu kepentingan dalam gereja, khususnya komisi liturgi, untuk turut serta dalam acara Konferensi Musik Liturgi Inkulturasi Nasional 2025 yang akan diadakan secara online pada hari Sabtu, tanggal 22 Maret 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *